Wednesday, March 4, 2015

Little Happines

http://ananditapuspita.blogspot.com/2012/01/enam-kali-pertemuan-bersama-ibu-indah.html

enam kali pertemuan bersama ibu Indah Soekotjo



lupa tepatnya tanggal berapa,

yan pasti sehabis pekan ujian tengah semester.



mata kuliah kapita selekta , berganti dosen pengajar.



senin pertama habis ujian tengah semester , untuk memasuki kelas kapita selekta masih berleyeh leyeh karena dapat info dari teman yang kelas sebelumnya bahwa hari itu sedang tidak ada dosen.



kelas dimulai pukul satu siang, karna aku dan beberapa teman menunda masuk, akhirnya kami masuk kelas pukul setengah dua siang.



buka pintu kelas. dan jujur kaget.

sudah ada dosen di dalam kelas.



apa yang ada di pikiranku saat melihat ibu dosen yang baru aku lihat pertama kali?


KEREN


ternyata beliau adalah ibu Indah Soekotjo,
banyak yang bercerita menyenangkannya diajar oleh beliau, ada yang bilang juga kalo mam Indah itu galak.



tapi pandangan pertamaku tentang beliau, beliau keren, fashionable.



setelah kelas berjalan hari itu, saat hampir mengakhiri kelas Mam bilang kepada semua siswa "siapa yang mau jadi ketua kelas?"



rasa ingin yang besar ada saat beliau melemparkan pertanyaan itu, mau tunjuk tangan pun ragu.
tapi entah kenapa disitu aku punya keyakinan. bahwa aku bisa banyak belajar dan bisa banyak berubah dari setiap ilmu yang aku dapat dari ibu dosen ini.
dengan keberanian, akupun tunjuk tangan dan bilang "saya mam, saya mau jadi ketua kelas"


rasa gak percaya bisa bilang seperti itu.

karena aku punya keyakinan beliau orang hebat.

dan aku akan belajar banyak dari beliau untuk menjadi pribadi yang hebat



selepas kelas,

sesampainya dirumah.

aku langsung googling.

penasaran siapa sih mam Indah itu.



menemukan blog-nya beliau.

ku baca , dan tulisannya bagus sekali.



dan beliau juga seorang designer. yaa fashion designer

sempet mikir juga "pantes ya baju sama tasnya matching banget"


KAGUM sekali dengan beliau.



sampai aku pun bercerita tentang beliau kepada ibuku.




senin menuju senin lagi,

beberapa senin di lalui

banyak ilmu yang di dapat,

aku tak pernah mencatat semua apa yang beliau bilang,

tapi aku selalu merekam semua perkataan beliau di tab.

setiap pulang kuliah, rekaman itu.aku putar ulang lagi..

sungguh aku banyak belajar dari beliau



sampai pada akhirnya di pertemuan terakhir.
aku sanggat ingin menghentikan senin itu.
sedih..



setiap orang ada yang datang dan pergi, tinggal bagaimana kita mengambil pelajaran dari setiap pertemuannya



aku minta foto bersama dengan beliau di pertemuan terakhir itu.

aaaaaah airmata sempat hampir keluar.



terimakasih ibu Indah Soekotjo

sungguh bahagia Tuhan mempertemukan aku denganmu



semoga masih ada kesempatan baik yang lain untuk bisa bertemu lagi.

mohon maaf juga. jika saya ada kekurangan dan ada salah dalam tutur kata dan perbuatan.



sukses selalu Ibu Indah Soekotjo.

Ditulis Oleh:

Mantan Mahasiswaku di Blognya

http://ananditapuspita.blogspot.com

pada Senin 16 Januari 2012




 

Saya dan Dunia Pendidikan

Touch Down 1989



Saya pertama kali mengajar di Indonesia sebagai Pengajar/Instruktur, Dosen adalah di tahun 1989 di sebuah lembaga pendidikan ternama di Jakarta di era 80 an tersebut.Dan mengajar itu sebenarnya bukanlah cita-cita saya…dan juga merupakan suatu kebetulan menurut saya pada saat itu.


Ini kisahku:

Di Tahun 1987 saya mendapat undangan sebagai pembicara konferensi studi banding di Singapore…tiba-tiba setelah selesai seminar tersebut datanglah seorang Pria yang familiar wajahnya tapi saya lupa dimana pernah berjumpa.

Inilah kata-kata beliau “Mbak Indah Soekotjo…? Yang model majalah Gadis tahun 70 an ya? Yang pernah belajar kursus Interior Disain ya…? Lalu Beliau menyebutkan nama Lembaga kursus tersebut, masih di sambung lagi dengan rentetan kalimat …dulu kalau kursus pengajarnya datang terlambat..mbak Indah selalu bolak-balik ke sekretariat menanyakan kapan pengajarnya datang? Koq telat sih?


Antara kaget, bingung dan terpana dengan rentetan pertanyaan tersebut lalu saya menjawab…koq Bapak bisa tahu itu semua…? Bapak orang Indonesia ya? Lalu jawaban Beliau iya dong Indonesia banget, lupa ya dengan saya? Kata Beliau…lalu Beliau menyebutkan namanya. Tetaplah saya masih bingung… Begitu Beliau menyebutkan nama kecilnya….wualaaaaaah… langsung saya berteriak memanggil nama kecil Beliau…karna kaget dan tidak menyangka bahwa diantara peserta seminar ada mantan pengajar saya.


Lalu kita terlibat percakapan yang cukup panjang lebar di luar ruang seminar…dan akhirnya Beliau mengatkan hal ini “Mbak…ngajar ya di Lembaga saya…karna Lembaga saya butuh materi yang mbak presentasikan tadi. Entah mengapa saya menjawab..siap membantu.


Setelah pertemuan itu sekitar 2 bulan kemudian Beliau menelepon saya dan mengundang saya berkunjung ke Lembaga kursusnya yg salah satunya berada di Hotel Berbintang di daerah Sudirman Jakarta.


Janji tinggal janji…saya sibuk dengan aktivitas saya sebagai pembicara dari kota ke kota dari negara ke negara sehingga saya tidak sempat berkunjung ke lembaga tersebut hingga akhirnya di tahun 1989 tanpa sengaja kita berjumpa lagi di suatu acara Konferensi Pendidikan di Kuala Lumpur,lalu Beliau sang Bapak Direktur dan yang empunya Lembaga tersebut mengingatkan janji temu kita 2 tahun yang lalu.



Akhirnya di hari Sabtu bulan April Tahun 1989 saya berkunjung ke Lembaga Kursus tersebut…kebetulan Beliau sedang ada meeting di luar sebentar..saya masuk ke ruang kursus tersebut lalu disambut dengan ramahnya oleh dua orang wanita cantik yang bekerja di situ sebagai sekretariat dan admin.


Nah…ini dia yang serunya… Mbak sekretariat tersebut tiba-tiba dengan keramahannya menyodorkan kertas yang berisi jadual saya mengajar…gubraaaak… kagetlah saya membaca jadual tersebut…pertanyaan saya…saya mengajar?  Aduuuuh… bagaimana mungkin? …. Bagamana bisa…? Terus gimana saya bicara di depan orang yang sama setiap minggunya bertemu…aduuuh…duh…duuuh… ini salah alamat …saya kan pembicara seminar bukan pengajar…saya juga masih sibuk jadi Public Relations dan Fashion Design Consultant..aaagh…pusing deh…begitu kata saya.


Tak lama kemudian Bapak Drektur tersebut datang dan…bujukan dan wejangan Bapak Direktur Lembaga Kursus tersebut mempan banget deh..Beliau bilang “Mbak…ngajar itu ibadah” tuing…tuing…tuing… saya berpikir oh gitu ya saya bisa beribadah di dunia ngajar…oke deh coba-coba dulu jadi pengajar…kalau 3 bulan gak betah…bubar barisan balik ke habitat saya di dunia fashion saja.


Dua bulan pertama adalah masa saya riset dan memperhatikan bagaimana praktek mengajar di sebuah lembaga di Indonesia…setiap kelas saya masuk sebagai silent student…saya catat cara – cara para pengajar mengajar.


Hmmmm…. Akhirnya saya mengambil keputusan saya mengajar with my own style with my own character… dan jadilah saya mengajar sesuai denga style saya.


Tiga bulan pertama…saya masih bimbang mau benar-benar terjun bebas sebagai pengajar dan dosen atau just only for fun and go whenever saya bosan.Tapi Papie saya memberi wejangan “You can not eat a cake and have a cake in the same time”. Dalem banget ini artinya. Hidup selalu membuat keputusan dan pada saat keputusan di buat harus totalitas  dan professional.


Singkat cerita setelah melalui pertimbangan-pertimbangan yang amat sangat cukup matang,dunia pendidikan menjadi pilihan tugas saya sebagai Indah Soekotjo di bumi ini.


Tanpa terasa perjalanan karir saya sebagai pengajar/dosen sudah 26 tahun terhitung dari tahun  1989,dan menjadi pembicara serta trainer sudah memasuki 28 tahun sejak 1987.


Apa yang saya dapatkan? Iya jelas selain sisi materi saya mendapatkan ilmu setiap harinya…karna semua mahasiswa dan peserta pelatihan adalah buku pembelajaran saya lebih tepatnya buku hidup saya.


Terima Kasih Alm.Bapak Toto Ariyanto yang telah memberi kesempatan saya berbagi ilmu di Lembaga Pendidikan yang dikelolanya.

Terima kasih Alam Semesta yang telah dan selalu memberikan ‘guide’ nya dalam perjalanan karir saya di dunia pendidikan.

Tuesday, March 3, 2015

Dari Dunia Fashion ke Dunia Pendidikan

1 9 8 7


Tahun pertama dimana saya sebagai pembicara/speaker dan tidak tanggung-tanggung di kancah Internasional di depan woooow…400 orang bule semua.


Jangan di tanya…. kedua lutut.…gemetar…kedua telapak tangan…dingin semua… tenggorokan terasa kesedak duri, leher kaku…mata berair dan bibir serasa berat ke bawah…uuugh….parah deh rasanya tubuhku, belum lagi rok saya serasa berkibar-kibar karna gemetaran.


Tiba-tiba Bahasa Inggris saya belepotan out of grammar…oooh no… !!!

Susunan Pembukaan …Isi…Penutupan termasuk Ringkasan materi bubar semua..alias kacauuuu.


45 menit presentasi serasa 45 tahun……….. lamaaaaa banget .. serasa udah kepingin nangis…

Tapi…. Karna itu semualah saya jadi termotivasi untuk bisa menjadi speaker International.

Practice…Failed…Practice…Failed…Practice again...Failed again …
Practice…practice…practice…failed…failed..faileeeed…and practice again sampai akhirnya di Tahun 1988 setahun kemudian…well…Menjadi Pembicara??? Siapa takut…!!!


Pertama-tama saya jadi pembicara di Indonesia topiknya berkisar mengenai Tata Busana, Dress for Success karna topik ini sesuai dengan latar belakang pekerjaan terakhir saya sebagai Fashion Designer di Nayunda Fashion Studio.


1 9 8 7 sayapun ,mengakhiri karier saya sebagai Fashion Designer dan total mencurahkan ilmu dan pengalaman saya di dunia pendidikan selain bekerja sebagai Account Executive di sebuah perusahaan multi media.


1 9 8 7 menjadi tahun di mana saya mengambil keputusan untuk hijrah  dari dunia fashion yang membesarkan nama saya menjadi seorang educator.


1 9 8 7 saya juga mulai memantapkan karir meningkat menjadi seorang Public Relations di sebuah perusahaan swasta merangkap Fashion Consultant untuk sebuah brand ternama.


Satoe Sembilan Delapan Toedjoe, banyak metamorfosa terjadi dalam hidup saya…teringat saya akan binatang kesukaan saya yaitu kupu – kupu.. hidup selalu ber metamorfosa.


Terima kasih Satoe Sembilan Delapan Toedjoe.