Wednesday, April 6, 2016

Saya dan Kuliner Di Bali



Hidangan ini saya santap pada saat saya mendapat undangan seminar di Bali, Denpasar Tahun 2016

Kuliner Khas Di Banyuwangi





NASI TEMPONG alias Sego Tempong Khas Banyuwangi.

Kuliner popular Banyuwangi adalah Nasi Tempong atau warga lokal menyebutnya Sego Tempong.

Mencari sego tempong tidak sulit, karena hampir semua wilayah di Banyuwangi terdapat warung yang menyediakan menu ini. Memang umumnya nasi tempong dijual di warung-warung dan depot kecil, tidak aneh karena makanan ini memang sangat merakyat. Sebagian penjual nasi tempong mulai buka sore hari sampai menjelang tengah malam. Namun ada juga yang buka mulai pagi hari sampai malam.

Konon di zaman dahulu nasi tempong adalah makanan yang biasa disantap para petani di sawah. Nasi dengan lauk sederhana itu sebagai pengisi perut para petani yang sudah bekerja keras di sawah atau ladang. Namun, entah bagaimana awal mulanya, makanan yang dulu biasa dikosnumsi petani di tengah sawah, kini justru “naik kasta”. Lantaran, nasi tempong dikonsumsi masyarakat umum dari berbagai kalangan, dan dijual di warung-warung yang bertebaran di berbagai sudut kota.

APA ITU NASI TEMPONG
Menu nasi tempong terdiri dari sepiring nasi panas, sayuran rebus plus gorengan tahu, tempe, ikan asin dan dadar jagung, yang dilengkapi sambal mentah yang super pedas. Ada banyak jenis sayur yang digunakan: genjer, kubis, kacang panjang, terung, bayam, kangkung, sawi, selada, daun singkong, daun pepaya, ditambah daun kemangi segar dan irisan timun. Sedangkan pilihan lauknya bisa berupa: ayam, empal,ikan laut, telur, aneka sea food, jeroan, pepes, botok tawon, lele, jeroan dan lain-lain.

Keistimewaan nasi tempong justru terletak pada sajian sambalnya yang khas, karena diracik secara khusus. Yaitu menggunakan bahan yang serba mentah : Cabai rawit, tomat ranti (Solanum lycopersicum) yaitu jenis tomat yang permukaannya bergelombang, gula pasir, terasi, garam dan tidak lupa air jeruk limau (orang-orang disini menyebutnya jeruk sambel) yang menggugah selera.

Saya dan Kuliner Di Tanjung Selor



 Saya Menyantap Hidangan ini waktu saya ada undangan seminar di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara Tahun 2015 

Kuliner Khas Di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara


TUDAI Hidangan Khas Tanjung Selor Kalimantan Utara

Di Tanjung Selor, kabupaten Bulungan terdapat makanan khas asli yaitu Tudai.
Tudai adalah kerang berdaging tebal berwarna hitam dan jingga.

Kerang ini tidak disantap dengan cara direbus begitu saja, tapi direbus dengan menggunakan bumbu rempah dan cabai sehingga rasa gurih bisa meresap sampai ke dagingnya.

Menyantap tudai bisa dilakukan di warung-warung yang ada di Kota Tanjung Selor yang menyajikan hidangan laut atau ikan.

Harga kerang tudai ini sangat terjangkau. Biasanya dijadikan camilan sebelum menyantap hidangan utama seperti ikan laut atau kepiting.

Rasanya sangat menggugah Selera.



Saturday, April 4, 2015

Saya dan Hamsa Hand/Khamsa/Hand of Fatimah


Hamsa Hand/Khamsa/Hand of Fatimah

Latar Belakang

Tangan Fatimah disebut juga dengan istilah khamsa atau hamsa yang berasal dari bahasa Arab dan memiliki arti “lima”. Khamsa ialah semacam jimat berbentuk telapak tangan yang terkenal di wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara. Khamsa ini biasanya dipasangkan dengan perhiasan atau hiasan dinding dan digunakan untuk melawan mata jahat (evil eye).


Dalam bahasa Arab, mata jahat ini disebut dengan ‘ainul hasud.

Di banyak kultur, ia dipercaya dapat menyebabkan celaka atau nasib buruk kepada seseorang karena kedengkian. (Kata seorang teman, ini semacam santet atau sihir dalam tradisi keindonesiaan). Ternyata, indikasi mata jahat juga terdapat dalam riwayat hadis dari Bukhari dan Muslim. Kata Nabi saw., “Mata (jahat) itu benar adanya,” (HR. Muslim, dari alsofwah.or.id)

Di kultur masyarakat muwalad sendiri, kadang ada orang yang mengingatkan dengan kalimat “awas kena mata!” Kata-kata itu diucapkan saat kita memuji atau dipuji oleh orang lain. Untuk “menangkal” dari mata jahat, kita dianjurkan mengucapkan masya Allah (segala sesuatu itu kehendak Allah), lâ quwwata illa billâh (tiada daya kecuali karena Allah) atau bersalawat. Maksudnya untuk meyakinkan bahwa segala kebaikan dan keburukan terjadi karena kuasa Allah Swt.

Dalam keyakinan Mesir Kuno, mata kanan Horus juga dipercaya dapat menolak si mata jahat. Apakah ada hubungannya dengan mata satu dajal? Saya tidak tahu persis. Tapi kalau Anda ingat tulisan saya sebelumnya tentang dajal, mata kanan yang dimaksud adalah pandangan batin, sedangkan mata kiri adalah pandangan lahir. Baca tulisan tentang dajal yang saya maksud di sini.


Oke, kembali ke Tangan Fatimah. Selain merujuk pada lima jari pada telapak tangan, khamsa juga diasosiasikan dengan lima rukun Islam dalam kepercayaan suni dan lima orang suci ahlulbait yang diselimuti oleh nabi saw dalam kepercayaan Syiah. Dalam kultur Yahudi, hand of Fatima disebut dengan Tangan Mariam, saudari Nabi Musa. Khamsa juga merujuk pada lima kitab Taurat bagi kaum Yahudi.

Meski tidak ada bukti kuat bahwa simbol khamsa muncul dari keyakinan Yahudi atau Islam, beberapa aktivis perdamaian Timur Tengah asal Yahudi dan Arab selalu menggunakannya dalam kampanye mereka. Karenanya, dalam banyak tempat ia tidak disebut dengan Tangan Fatimah atau Tangan Mariam, tetapi hand of God, Tangan Tuhan yang menolak kejahatan.

Energi pelindung Hamsa/Khamsa menarik keberuntungan, kebahagiaan, kekayaan dan kesehatan. Kini orang-orang menaruh Hamsa/Khamsa di atas pintu rumahnya, memakainya sebagai kalung atau menggambarnya di barang-barang miliknya sebagai jimat. Simbol ini mengandung Falsafah suci mengenai pesan cinta dan perlindungan yang disebarkan untuk semua makhluk hidup.

Hamsa merupakan sebuah simbol keberuntungan dari Timur Tengah. Simbol ini bukan sekedar simbol, namun juga menjadi tren fesyen pada selebriti papan atas dunia.

Saya Menyukai Hamsa Hand/Khamsa Hand/Hand of Fatimah



Menyukai yang satu ini bukan sekedar karna makna ritualnya, tetapi kecantikan bentuknya apalagi jika telah di untai menjadi bandul kalung atau gelang.